Kamis, 14 April 2016

Islam dan Akal Merdeka - M. Natsir ; Notulensi Ngobook (Ngobrol Buku) #2

Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna,karena manusia satu-satunya ciptaan Allah SWT yang dibekali dengan akal,sudah menjadi keharusan bagi kita untuk meletakkan akal pada tempat yang terhormat dan menjadikan akal itu sebagai salah satu alat untuk mengetahui Tuhan.
Dalam setiap ayat yang ada di al-qur'an, pasti bagi setiap orang yang membacanya akan merasakan dorongan yang begitu besar untuk memakai akal dan mempergunakan pikiran sebagai satu nikmat Tuhan yang tidak ternilai harganya.Orang islam diwajibkan menggunakan akal untuk memikirkan ayat-ayat Al-Qur'an supaya mengerti maksud dan tujuannya,karena ayat-ayat Al-Qur'an itu diturunkan untuk mereka yang mau berfikir, mau mengambil makna, mau mengetahui dan mau beristinbath.Hal ini tertulis dalam Q.S. Al An'am :98 yang berbunyi "Sesungguhnya Kami terangkan ayat-ayat ini sejelas-jelasnya bagi orang-orang yang mau mengerti".
Islam sangat melarang umatnya yang tidak mempergunakan akalnya, orang-orang yang terikat pikirannya dengan kepercayaan dan paham-paham yang tidak berdasar kepada dasar yang benar, yaitu mereka yang tidak mau memeriksa apakah kepercayaan dan paham yang dianut mereka itu benar dan berdasar kepada kebenaran atau tidak.
Artinya Islam melarang bertaqlid kepada paham atau ajaran yang tidak berdasar kepada Wahyu Allah,ini di tegaskan dalam Q.S. Bani Israil :36 " Dan janganlah engkau turut saja apa yang engkau tidak mempunyai pengetahuan atasnya, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu, semuanya akan ditanya tentang itu".
Dalam Islam akal tidak ditindas dan dipaksa, tapi dipergunakan dan di beri jalan untuk ketinggian dan keluhuran manusia,"Akal Merdeka" harus di dasari dengan pondasi Tauhid yang kuat agar nantinya akal merdeka bisa memperkuat dan memperteguh iman kita, menambah khusyu' dan tawadhu kita terhadap kebesaran Allah SWT,karena akal merdeka tanpa di dasari pondasi tauhid yang kuat bisa juga membongkar tiang-tiang agama dan melangkahi batas nilai-nilai agama, Akal merdeka ibarat api yang mungkin berbentuk lampu yang gemerlapan memimpin kita dari gelap-gulita kepada terang benderang, tapi mungkin juga ia menyala berkobar-kobar membakar apa yang ada di sekitarnya.

Notulensi NGOBOOK
Tempat di burjo Eka Sari
Pukul 23 :17 wib tgl 01 April 2016

Bedah buku : Islam dan Akal Merdeka - M. Natsir
Pemantik : Alief Yoga Dhiyaul Haq (kader IMM FAI UMY 2013)
Notulensi oleh : Affan Qolbi (kader IMM FISIP UMY 2013)


0 komentar:

Posting Komentar