Akan kecermelangnya masadepan
Tentang kebersamaan
Tentang kesatuan
Tentang kekeluargaan
Dan tetang ikatan
Saat
kita terbuai dengan mesra
Merajut
sebuah harapan bersama
Seolah tak ada
kuasa selain kita
Dan semua itu
bak Nampak dalam setiap diri kita
Namun, masa yang dimana aku
mengkhawatirkannya
Ketika tak ada jiwa-jiwa perajut asa
Ketika jiwa-jiwa itu pergi entah kemana
Pun sebelumnya mereka adalah bak anak
surga
Aku
sedikit terhibur dalam hati
Ketika
semua berdalih masa transisi
Menjanjikan
surga-surga mimpi setelah ini
Saat ini, puncak dari kekhawatiranku
tentang ikatan
Semua yang telah terpendam menjadi
kenyataan
Tak ada lagi satu jiwapun yang
mempertanggung jawabkan
Semua telah menipu dengan dalih
kesibukan
Ini
semua seakan seperti onani
Setelah
puas dan mereka tinggal pergi
Orgasme
tentang ikatan yang hanya berupa janji-janji
Kepuasan
yang di dapat kemudian mereka tinggal lari
Apakah
ini yang bernama Kuncup Melati?
Rumah kebersamaan selama ini telah sunyi
Ditinggal kawanan pencuri yang hanya
mampir mastrubasi
Setelah semua telah berubah dan mereka
pura-pura tuli
Kotor, berantakan, tak terurus, itulah
rumah mu kini
Sekarang
akupun mengerti
Mereka tak
ubahnya kawanan halusinasi
Mereka datang
ketika tak ada resiko tinggi
Dan merekapun
buta ketika ancaman menghampiri
Ah sudahlah,
Semoga Mereka, Aku, Dia dan Kamu sadar
diri
Tentang kita yang telah berikrar janji
Sumpah suci berkomitmen dalam ikatan ini
Didalam ruang yang khidmat sepi
Ah sudahlah
Semoga kita tak
lupa dengan sumpah suci kita
Tak berdalih
dengan kesibukan yang tak bersalah
Pun kata taubat
kan Tuhan terima
Dan semoga Tutan
tetap berwenang pada Kita.
Rumah Gersang | Yogyakarta, 10 Juli 2014
0 komentar:
Posting Komentar